Dear, Pemburu Beasiswa
Beberapa tahun belakangan ini, dunia pendidikan Indonesia sedang dihebohkan oleh suatu lembaga penyandang beasiswa di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ya, Lembaga Penyandang Dana Pendidikan Republik Indonesia (LPDP RI). Selain memberikan beasiswa pendidikan untuk jenjang pascasarjana, LPDP RI juga menyediakan dana untuk pembiayaan Riset , beasiswa Afirmasi, beasiswa Spesialis Dokter, Presidential Scholarship, serta beasiswa Thesis dan Disertasi bagi mereka yang sudah duduk di bangku kuliah S2 dan S3.
Apa yang membedakan Beasiswa Magister-Doktor dan Beasiswa Afirmasi?
Secara mudah, beasiswa LPDP RI reguler untuk Magister dan Doktor adalah beasiswa pendidikan yang diberikan oleh LPDP kepada mereka yang ingin melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana dengan cara mengikuti seleksi reguler. Sedangkan beasiswa afirmasi, tujuan beasiswa ini sama dengan beasiwa magister-doktor reguler, hanya saja beasiswa ini diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari daerah 3T, alumni beasiswa bidikmisi, dan mereka yang telah membawa nama harum bangsa Indonesia dalam bidang olahraga dan seni.
Jadi, bagi para pembaca yang tertarik dengan beasiswa ini silakan memilih akan mendaftar yang mana dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang dibuka sepanjang tahun yang dibagi kedalam 4 gelombang.
Sejauh pengalaman saya sebagai awrdee LPDP Program Beasiswa Magister dan Doktor, syarat beasiswa LPDP RI tidak terlalu rumit. Untuk Seleksi tahap pertama (administrasi) LPDP mensyaratkan :
1. Ijazah
2. Transkrip (IPK min. 3.00 skala 4)
3. Sertifikat Penguasaan Bahasa dengan skor minimal:
-Dalam Negeri : Toefl ITP 500/iBt 61/Ietls 6.0/Toeic 600
-Luar Negeri : Toefl ITP 550/iBT 79/IELTS 6.5/Toeic 750
atau menyesuaikan dengan persyaratan negara tujuan
***untuk program afirmasi syarat minimal Toefl ITP Dalam/Luar Negeri 400
4. TPA/GMAT/GRE (jika ada, saran saya ada lebih baik)
5. Membuat Study Plan
6. Membuat Essay : 1. Kontribusi bagi bangsa, 2. Sukses terbesar dalam hidup (will be posted later)
7. LoA (jika ada)
8. Mendapatkan Ijin dari Atasan (Bagi yang bekerja)
9. Menandatangai Surat Pernyataan (format dari LPDP), dan
10. Surat Rekomendasi dari Tokoh Masyarakat
Nampaknya, untuk mulai periode 3 tahun 2015 ada beberapa penambahan persyaratan dari saat saya mendaftar dulu, diantaranya
1. SKCK
2. Surat Sehat dan Bebas Narkoba, serta (khusus LN) surat bebas TBC dari Rumah Sakit Pemerintah
(syarat lengkap buka http://www.lpdp.depkeu.go.id/ )
Apabila persyaratan pendaftaran di atas dapat terpenuhi dan memiliki track record pendidikan yang baik, serta dapat mendeskripsikan diri melalui essay dan study plan yang baik, insya allah dapat lanjut ke tahapan seleksi berikutnya. Tahap Wawancara, LGD dan On the Spot Essay.
Untuk tahap wawancara dan LGD, seleksi ini biasanya dibagi ke dalam beberapa kota. Dulu, saya di Jakarta, di kampus STAN tepatnya. Dalam wawancara ini tips dari saya adalah yakin pada diri sendiri. Saya sendiri awalnya sempat down, karena jangan dibayangkan bahwa para calon awardee masih seumuran kita (saya waktu seleksi freshgraduate, dulu kuliah angkatan 2011 lulus Desember 2014, dan baru berumur 22 tahun). Mereka para calon Awardee pastinya memiliki kemampuan pribadi yang sangat unik, menarik, dan mapan karena banyak pula dari mereka yang telah menjadi seorang profesional. Pasti pengalaman jauh lebih banyak dibandingkan dengan freshgraduate seperti saya. Ketahanan Tubuh juga menjadi faktir penting, karena kita harus menunggu dari pagi sampai sore hari (seperti saya) dan berhadapan dengan sekitar 1600 peserta lainnya (ini baru regional Jakarta, belum yang daerah lain).
Saat wawancara, ceritakan apa yang sesungguhnya adalah diri anda sendiri. Promosikan dirimu, bagikan seluruh pengalaman, tapi tetap dengan tata cara yang baik. Jadilah apa adanya diri kita karena kalau kita terlalu dibuat-buat justru akan menjadi boomerang bagi diri sendiri. Pengalaman saya saat diwawancarai cukup membuat saya akan selalu teringat masa-masa itu. Bagaimana tidak, saat itu posisi saya sangat terpojokkan oleh interviewer. Entah ini merupakan suatu bentuk Ujian atau memang interviewr kurang tertarik dengan kajian saya di jenjang magister, ya Women and Politics. Jika pembaca ada dalam posisi ini, saya sarankan tetap tenang dan jadi diri Anda sendiri.
Pascalulus seleksi administrasi, semua yang lulus administrasi berhak mengikuti wawacara dan LGD. jadi setelah mengikuti wawancara, calon awardee akan langsung mengikuti seleksi LGD. seleksi ini pada dasarnya seperti seleksi diskusi biasa. Bagi yang sudah pernah mengikuti FGD kerja, kurang lebih prosesnya sama. Kunci dalam seleksi ini adalah kemampuan berdiskusi dan pengetahuan kita akan berbagai topik. Hal ini akan sangat membantu pada saat seleksi LGD.
Saat saya mendaftar dulu, proses seleksi hanya sampai pada tahap LGD. Setelah itu kita harus menunggu kurang lebih satu bulan untuk mengetahui hasil seleksi beasiswa LPDP, apakah kita diterima atau tidak. Namun, mulai gelombang 3 tahun 2015 ini ada tambahan seleksi, yaitu On the Spot Essay. Secara detil saya kurang tahu seperti apa bentuk seleksi ini, tapi kurang lebih dalam seleksi OTS Essay ini, pendaftar diminta membuat essay sesuai dengan tema yang ditentukan dan hal ini dilakukan on the spot. seperti ujian essay bahasa kurang lebih.
Itu adalah sekilas tentang seleksi beasiswa LPDP yang telah saya ikuti. Bagi pembaca yang tertarik silahkan mencoba LPDP karena semua komponen pembiayaan ditanggung LPDP termasuk living cost dan tunjangan bagi yang sudah berkeluarga dan hendak membawa keluarga ke negara tujuan. Jadi mari kita sama-sama membangun bangsa dengan pendidikan.
Salam semangat.
(tunggu posting berikutnya)
0 komentar:
Posting Komentar