Kamis, 14 Januari 2016

Jakarta, 14 Januari 2016

Tulisan ini mewakili perasaan saya pada Kamis 14 Januari 2016.

Kamis, 14 Januari 2016, menjadi hari yang tidak akan pernah saya lupakan. Sekalipun tidak menjadi saksi Mata dalam tragedi (yg di duga bom bunuh diri) di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, hal tersebut menjadi suatu pengalaman dalam hidup yang tidak ternilai Dan tidak dapat dilupaka

Singkat cerita pagi itu saya sedang mengurus visa untuk Keberangkatan saya ke Eropa menjadi salah satu pembicara dalam konferensi internasional. Pulang dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, saya Dan mbak, kita mampir ke Mall Ambassador di daerah Kuningan untuk makan siang dan membeli beberapa barang. Tapi tiba-tiba telepon saya berdering, ya Bagian ini menurut saya Dan  kakak mirip dengan adegan film-film Hollywood.
Di ujung telepon pacar saya bertanya
"Lagi dimana?"
"Mall ambass, gmn? Mau titip?"
"Jangan pulang dulu, depan kantor Ada bom sama Baku tembak"
"Hah? Kenapa? Demo pilkada? Sampe segitunya. (Jujur Pertama Kali asumsi saya adalah demo tentang pilkada, maklum di daerah itu Ada kantor Bawaslu RI, jadi demonstrasi sudah biasa buat saya)

Tiba-tiba saya mendengar suara ledakan Dan teriakan (mungkin) rekan-rekan kantor pacar saya. Lalu saya dengar suara " turun...turun.."
Oke, ini Ada yang tidak beres.
Tak lama kemudian, pacar saya telepon lagi Dan mengatakan, "Cari tempat aman, Ada bom beneran". Mendengar itu saya Dan kakak langsung putar otak Mau kemana kita..

Dan ternyata benar, hampir seharian media bahkan seolah nonstop memberitakan tragedi Bom Sarinah hari itu. Saya tidak akan mengulas tentang kronologi tragedi itu, Karena saya bukan pihak yang berwenang memberikan statement Dan menjadi saksi Mata kejadian itu. Yang saya tangkap adalah, betul apa yang dulu saya pelajari semasa duduk di bangku kuliah strata 1. Terorisme dapat terwujud karena seseorang merasa teralienasi oleh keadaan sosial nya, sehingga ia mencari Cara untuk eksistensi nya. Dan benar, himbauan untuk tidak merebakkan ketakutan pun dilansir oleh pihak yang berwajib. Karena semakin kita takut, Maka mereka merasa berhasil.

Namun, yang unik, Dan memang ini "Indonesia banget", banyak hal yang saya tangkap dari kejadian ini yang lain dari pada yang lain. Ya, Masyarakat Dan aparat Indonesia TIDAK TAKUT.
Melihat siaran langsung Baku tembak aparat kepolisian Dan TNI dengan para terduga teroris tersebut saya merasa sedang melihat behind the scene The Raid. Oke mungkin ini berlebihan, tapi coba lihat, aparat kita SANGAT BERANI head to head dengan terduga ini. Tanpa baju khusus, Tanpa atribut pengaman lainnya (yang saya liat di TV beliau beliau ini Baku tembak tetap dengan seragam kebesaran polri bahkan baju biasa, untuk beliau polisi berpakaian masyarakat sipil), Dan dilayar kaca mereka terlihat sangat tenang, bahkan dari beberapa akun media sosial, pesona bapak polisi ini sungguh mencuri perhatian Dan terlihat gagah dengan senjata di tangan yang siap menembak para terduga teroris dengan penampilan yang fashionable. (coba saja Cari posting di media sosial yang menjelaskan pesona tersebut).

Namun, yang lebih membuat saya terkagum kagum pada masyarakat Indonesia adalah banyak nya masyarakat sipil yang justru mengerumuni adegan Baku tembak tersebut. Mereka tidak takut. Bahkan mengabadikan moment itu. Heran saya, masyarakat sipil ini tidak hanya satu atau beberapa orang, tapi puluhan, bahkan mungkin lebih. Mereka justru "menonton". Sama sekali tidak Ada rasa takut sepertinya. Bahkan beberapa pedagang asongan Dan pedagang sate (dengan gerobaknya) nampak masih asik mengipas-ngipas, berjualan, seolah keadaan sedang aman.
Terlepas dari apa pun pendapat orang, bagi saya itu adalah bentuk bahwa Indonesia tidak goyah sekalipun dalam keadaan terancam.

Potret ini kemudian membawa saya untuk melakukan kilas balik, perjuangan masyarakat Indonesia saat melawan par penjajah. Ya benar, sadar atau tidak, Bangsa ini sudah dilatih mental nya untuk tidak takut. Ingat perjuangan pahlawan Surabaya yang di bakar oleh semangat Bung Tomo?
Dengan persenjataan yang belum semodern saat ini rakyat Indonesia Tanpa takut Maju melawan penjajah Dan dengan berani nya menurunkan bendera Belanda Dan merobek Bagian biru, sebagai tanda hanya merah putih yang akan berkibar di tanah Indonesia. Kata itu lawan kita bagi saya lebih hebat. Come on.. Mereka penjajah, dari Bangsa lain, Bangsa Maju, Bangsa Barat, Bangsa yang oleh sebagian penganut Darwinism's Sosial dianggap sebagai Ras Unggul. Namun para pendahulu kita dengan gagah berani Maju menyerang.

Begitu pula apa yang saya lihat tadi. Mungkin di beberapa negara bila dalam kondisi seperti masyarakat Jakarta kemarin  siang, akan segera sembunyi di rumah masing-masing.
Mungkin Iya benar, Ada statement "kok ndableg (gak mempan di nasihati) banget si warganya, gak minggir dulu, buat keselamatan, malah kepo". Di satu sisi Iya, seharusnya memang masyarakat mengamankan diri, namun di sisi lain saya si melihatnya mental tidak takut dari rasa KEPO tersebut.

Entah apa pendapat kalian, tapi saya mencoba membaca dari perspektif lain..
Yang jelas kita patut Bangga, Karena kita memiliki masyarakat yang sangat loyal, bahu membahu, respek pada sesama, Dan masyarakat yang bersatu. Selain itu kita juga patut bangga Karena kita memiliki POLRI Dan TNI yang luar biasa berani Dan berjiwa patriotisms, POLRI Dan TNI yang cepat tanggap, serta POLRI Dan TNI yang benar-benar melindungi Tanah Air ini.

Sekali lagi saya mengajak semua yang membaca tulisan ini harus bangga menjadi Indonesia. Kita Bangsa yang mandiri, dan stop membuat bad labelling atas Bangsa sendiri. Siapa lagi kalau bukan kita uang menghargai Bangsa ini. Kalian tahu kenapa Inggris dapat begitu besar dengan expansionisme nya? Karena internal mereka bangga, sehingga Bangsa lain pun menghargai Bangsa ini.

Potret ini saya rasa dapat menjadi salah satu hal yang WAJIB membuat kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Tengok saja upaya perdamaian dunia, TNI pasti selalu menjadi Bagian yang menarik perhatian dalam misi tersebut.

Jadi, terimakasih bangsaku, tanah tumpah darahku, masyarakat sebagai saudara-saudaraku, aparat sebagai pelindung ku.
I am proud as Indonesian. :)

Kamis, 10 Desember 2015

Mengenal Plato dan Pemikirannya

Salam semangat pembaca...
setelah kemarin beberapa postingan saya adalah tentang pengalaman menjadi awardee beasiswa LPDP, dari mulai seleksi sampai kegiatan karantina Persiapan Keberangkatan (PK), kali ini saya mau sedikit sharing tentang Pemikiran Politik dari Plato. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk pembaca semua, baik yang sedang belajar tentang politik maupun sebagai tambahan ilmu pengetahuan. 

BUT EIIITTTZZZZ...untuk yang menjadikannya sebagai citasi, saya harap banget langsung cari saja sumber aslinya (buku-buku yang saya jadikan rujukan) atau kalau susah mencarinya sertakan link blog ini. terimakasih..

Oke tanpa panjang kata lagi, kita mulai dari sketsa kehidupan Plato hingga Analisis saya terhadap pemikiran plato. FYI, Plato ini merupakan salah satu pemikir dari zaman Yunani Kuno. Dalam setiap pembahaasan mengenai pemikiran politik, baik pemikiran politik barat maupun pemikiran politik Islam, pemikiran Yunani Kuno selalu disinggung. Pemikiran Yunani kuno tidaklah timbul serta merta begitu saja, melainkan didahului oleh pemikiran-pemikiran tentang alam semesta dimana barulah pada akhir abad ke 5 sebelum masehi perhatian ditumpahkan pada masalah-masalah kosmos kecil, yaitu mengenai masalah dunia tempat manusia hidup, hubungan sesama manusia, dan hakikat masyarakat dan negara. Fokus kajian pada masa ini bukanlah tentang pengetahuan-pengetahuan alam, melainkan studi tentang manusia.

·         Sketsa Kehidupan Plato dan Pengaruh Socrates
Plato,  filosof Yunani Kuno yang merupakan keturunan dari keluarga aristocrat Athena, lahir pada tahun 427 sebelum masehi.[1] Ia bukanlah orang pertama yang melakukan kajian mengenai masyarakat dan negara pada zaman Yunani Kuno. Ia adalah salah satu murid dari Socrates, pemikir pendahulu Plato, yang mencoba meneruskan pemikiran gurunya tersebut dan mengabadikannya kedalam tulisan.  Bagi Plato, kematian gurunya itu bukanlah suatu kematian gagasan. Kematian tragis gurunya inilah yang menyebabkan ia melanjutkan hidup sebagai seorang filsuf, sekaliun pada awalnya ia tertarik untuk memasuki bidang politik sebagai karir hidupnya. Plato adalah seseorang yang yang tidak setuju dengan cara-cra pemerintahan demokrasi pada saat itu, karena cara yang demikianlah itu yang membuat gurunya mati dan negaranya, Athena, mengalami kemunduran akibat adanya perebutan kekuasaan antara Athena dan Sparta yang pada akhirnya menghasilkan Sparta sebagai pemenang dalam peperangan Peloponnesos. Berangat dari kehambaran hatinya ini Plato mencoba mencari penawar hati dengan berusaha memikirkan bagaimana sebaiknya mengobati Athena dan negara lain pada umumnya. Pemikiran Plato ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi manusia secara konkret dan lebih condong untuk mencari awaban atas apa yang hendak ditetapkan.

Senin, 16 November 2015

Bertemu Mereka

Lama sekali rasanya tidak menulis, setelah kemarin saya mencoba berbagi tentang pengalaman saya selama mengikuti seleksi beasiswa LPDP, kali ini saya akan membagikan betapa beruntungnya saya berada dalam kumpulan insan cendekia itu. 



Menjadi penerima beasiswa pendidikan pascasarjana sekelas LPDP bagi saya adalah sebuah berkah yang amat luar biasa dari Allah SWT di tengah tahun 2015 ini. Selebihnya juga tentang keberkahan dipertemukan dengan teman-teman, lbih tepatnya kakak-kakak, yang sangat luar biasa dan sangat menginspirasi dan memotivasi saya untuk terus berkarya dan memanfaatlan masa muda sebaik mungkin. Dosen, dokter, wartawan, pengacara, wirausaha, aktivis dalam bidangnya, arsitek, perencana, bahkan pucuk pimpinan cabang BUMN pun saat ini telah menjadi teman "akrab" saya. 

Empat bulan kita besama secara virtual dalam masa Pra-PK. Enam hari kita bersama di "kawah candradimuka", Wisma Hijau Cimanggis dalam kegiatan PK menjadi hari-hari yang sangat bermakna bagi saya. Sekalipun tulisan ini sedikit terlambat dan terkesan "gagal move on" namun melalui tulisan ini, ungkapan bersyukur saya dapat bertemu dengan kalian, kaka-kakakku, dapat tersalurkan. 

Terimakasih telah menjadi kakak. Teirmakasih telah mempercayai saya menjadi ketua kalian, Terimakasih telah mengajarkan banyak hal baik tentang kehidupan maupun tentang studi. 

Kemarin, satu teman kita telah bertolak ke negeri tujuannya belajar, Negeri Orange, Belanda. Dalam beberapa bulan ke depan, akan semakin banyak dari kita yang sibuk dengan studi masing-masing. Tetaplah menjadi kakakku yang membanggakan. Tetaplah menjadi inspirasi bagi dunia, dan tetaplah konsisten pada tujuan kita yaitu "Pergi untuk Kembali, membangun Indonesia"

Selamat Belajar kawan..Sampai bertemu di puncak kesuksesan.


-Saya beruntung mendapatkan besasiswa LPDP, tapi saya lebih beruntung masuk di PK-42-
(Ilham Ramadhan, PK-42 Rantemario)

Selasa, 30 Juni 2015

Dare To try Beasiswa LPDP RI (2)


Dear Pembaca,
Setelah tadi saya post tentang syarat dan seleksi LPDP berikut ini adalah TIPS & TRICKS untuk membuat beberapa Essay yang disyaratkan LPDP sebagai syarat mengikui seleksi tahap 1 (administrasi) yang harus di upload ke laman pendaftaran LPDP. Sebelum saya perlihatkan contoh essay yang dimaksud berikut adalah gambaran umum apa yang harus di tulis di dalam essay

1. Peran/Kontribusi Bagi Bangsa 
Yang sebaiknya ditulis dalam essay ini adalah apa saja yang sudah kita berikan bagi Indonesia, seberapa besar dan berpengaruh kontribusi kita bagi Indonesia, dan bagaimana manfaat dari yang telah kita lakukan. Bisa juga di korelasikan dengan pengalaman dan kondisi saat ini

2. Sukses terbesar dalam hidup
tentu saja karena ini adalah bercerita tentang sukses terbesar dalam hidup, maka jabarkanlah kesuksesan Anda yang pernah Anda dapatkan selama ini. Karena definisi sukses beragam bisa pula dijelaskan mengapa hal tersbut dikategorikan sebagai kesuksesan menurut anda. 

3. Rencana Study
mengetahui secara mendalam universitas tujuan sangat penting dalam suatu seleksi beasiswa karena provider juga membutuhkan jaminan dari diri si pelamar akan lah dana yang telah digelontorkan provider akan benar-benar tepat sasaran atau tidak. dalam menyusun rencana studi ini, buatlah sejelas mungkin karena hal ini mencerminkan kesiapan anda dalam melanjutkan jenjang studi. karena ini adalah rencana, maka akan lebih baik jika dapat ditambah dengan proyeksi masa depan

ketiga tulisan ini sebaiknya dikonsultasikan kepada orang lain, minimal seorang teman, Bagi freshgraduate seperti saya, bimbingan dari dosen pembimbing selama skripsi dapat sangat membantu karena pasti beliau sudah paham pahit manisnya pencarian beasiswa. 
usahakan pula dari satu essay ke essay lainnya dapat berkorelasi satu sama lain

Salam Semangat

Dare to try Beasiswa LPDP RI (1)

Dear, Pemburu Beasiswa 

Beberapa tahun belakangan ini, dunia pendidikan Indonesia sedang dihebohkan oleh suatu lembaga penyandang beasiswa di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ya, Lembaga Penyandang Dana Pendidikan Republik Indonesia (LPDP RI). Selain memberikan beasiswa pendidikan untuk jenjang pascasarjana, LPDP RI juga menyediakan dana untuk pembiayaan Riset , beasiswa Afirmasi, beasiswa Spesialis Dokter, Presidential Scholarship, serta beasiswa Thesis dan Disertasi bagi mereka yang sudah duduk di bangku kuliah S2 dan S3.

Apa yang membedakan Beasiswa Magister-Doktor dan Beasiswa Afirmasi?
Secara mudah, beasiswa LPDP RI reguler untuk Magister dan Doktor adalah beasiswa pendidikan yang diberikan oleh LPDP kepada mereka yang ingin melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana dengan cara mengikuti seleksi reguler. Sedangkan beasiswa afirmasi, tujuan beasiswa ini sama dengan beasiwa magister-doktor reguler, hanya saja beasiswa ini diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari daerah 3T, alumni beasiswa bidikmisi, dan mereka yang telah membawa nama harum bangsa Indonesia dalam bidang olahraga dan seni. 
Jadi, bagi para pembaca yang tertarik dengan beasiswa ini silakan memilih akan mendaftar yang mana dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang dibuka sepanjang tahun yang dibagi kedalam 4 gelombang.